Tuesday, February 9, 2010

Cukur-cukur Ini Lagunya





Brondong yang satu ini ternyata cukup gigih untuk bisa berkenalan dan ber-kopi darat dengan aku. Sebenernya sih lagi agak-agak sibuk dengan kerjaan. Tetapi messagenya yang terakhir cukup membuat diriku tertarik. Disana tertulis ajakan yang cukup aman, alias orang tuanya ternyata sedang berada di luar kota.


“Lady belum makan kan?” dia bertanya ketika saya tiba di rumahnya.

“Belum sih…”

“Nah pas nih aku barusan delivery MacD. Fried chicken sama omelet ini mau kan yah?”

“Wah mau-mau!” jawabku berbinar-binar.

Ternyata anak baru lulus kuliah ini asik juga. Wawasannya cukup luas untuk bisa berbincang dengan ibu-ibu muda seperti akyu. Udah gitu pernah ketemu kan sama orang yang lebih menarik pas aslinya dibandingkan dengan fotonya? Ya dia inilah. Apalagi ditambah kepribadiannya yang ramah dan seru, wah Lady G makin kepincut deh dengan brondong lucu ini.

Selepas makan malam dia menarikku ke depan tv untuk sekedar ngobrol-ngobrol perkenalan lebih lanjut.

“Eh bokap lu ngerokok ya? Di meja ntuh ada asbak”

“Iya, emang Lady ngerokok juga?

“Boleh?”

“Monggo” ujarnya sembari menyalakan pemantik.

Tiba-tiba tangannya menjalar kearah selangkanganku. Sedikit terhentak aku dibuatnya karena terkejut.

“Gapapa Lady ngerokok aja… Sembari aku puasin sini…” ucapnya manja sambil menurunkan risletingku yang rasanya mulai sempit dengan remasan-remasan mesranya.

Ini adalah salah satu adegan fantasiku. Smoking in action.

Jangan salahkan aku ketika tiba-tiba si adik di bawah menyembul dengan perkasanya.

Blup.

“Wah Lady lebats skali ya di bawah sini…”

“Umm, iya, Lady ga suka cukur-cukuran sih. Yang natural-natural aja…”

“Emmmm…. Kalau… dicukur dulu boleh gak Lady?” tanyanya sedikit gugup.

Dasar kentang! Udah jauh-jauh dateng ke sini aku harus bagaimana lagi ya.

“Boleh ya… plis plis pliss…” pintanya mengiba.

“Hmm.. ya udah deh boleh…”

Dengan setengah terpaksa aku mematikan rokok yang sedang kunikmati itu dan menuruti ajakannya ke kamar mandi. Lenyaplah sudah fantasi rokok in action tadi.

Rrrr… Rrrr… Rrrr…

Mesin kecil penyukur jenggot otomatis itu mulai bergetar.

Bye-bye buluku… Rest in peaces diri kalian di lantai wc ini….

“Sini-sini Lady… jangan grogi ya…” ujarnya riang

Dalem hati: Siapa yang grogi, ini eke lagi sebel tauuuuk!

Perlahan si brondong mulai bekerja mencukur hutan bebuluanku yang dimana aku bangga-banggakan itu. Ingin menangis rasanya (sedikit dramatisasi).

Setelah plontos-tos aku hanya bisa mengelus dada dan menelan ludah.

“Nah gini kan cakep. Jadi napsu deh aku…”

Mulailah bibirnya bergerilya di bawah sana. Untungnya enak banget. Hihi.

Sedikit kuajari teknik berciuman. Sedikit kuajari teknik mandi kucing. Sedikit kuajari teknik bercinta. Dan ternyata dia cepat belajar.

Walhasil dirinya terkapar lunglai di sebelahku. Mendengkur dengan halus.

Lady G cukup terpuaskan malam itu. Sebatang rokok kunyalakan lagi. Sembari mengelus kepolosanku di bawah sana.

Dalam hati aku menyebut sebuah doa.

Hanya rambut kok, sebentar lagi juga bisa tumbuh lagi.



Gambar merupakan properti dari Ilustrasi Lady Gagap © 2010

1 comment: